Selasa, 17 Juni 2025, Kementerian Kebudayaan telah melaksanakan suatu program kegiatan Pemajuan Kebudayaan Desa di tahun 2025. Program tersebut adalah "Lokakarya Penguatan Daya Desa". Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Daya Desa dalam melaksanakan proses temu kenali, pengembangan dan pemanfaatan objek Pemajuan Kebudayaan Desa. Kegiatan ini dilaksanakan Selasa - Jumat, 17 - 20 Juni 2025 yang berlokasi di Taman Kuliner, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Acara tersebut dihadiri oleh 50 desa yang tersebar dari berbagai daerah di seluruh Indonesia yaitu mulai dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Puji syukur tahun 2025 ini Desa Bedingin lolos seleksi Lokakarya Penguatan Daya Desa. Untuk ke-2 kalinya Desa Bedingin lolos kembali dari tahun 2024 kemarin.

Isi dan Rangkaian Kegiatan Lokakarya Pemajuan Kebudayaan Desa
Lokakarya pemajuan kebudayaan desa biasanya dirancang selama beberapa hari dengan rangkaian kegiatan yang beragam dan mendalam. Berikut beberapa contoh aktivitas yang biasa dilakukan dalam lokakarya ini:
1) Pemetaan Budaya Lokal (Cultural Mapping):
Masyarakat diajak mengidentifikasi aset budaya di desanya. Ini termasuk bentuk seni, tradisi, bahasa, situs bersejarah, hingga ritual adat.
2) Diskusi Kelompok Terfokus (FGD):
Warga desa berdialog secara mendalam tentang tantangan dan peluang dalam pelestarian budaya mereka.
3) Pelatihan Digitalisasi Budaya:
Dalam era digital, penting bagi budaya lokal untuk terdokumentasi dan tersebar secara luas. Pelatihan ini membantu masyarakat membuat konten budaya seperti video, podcast, atau blog.
4) Penyusunan Dokumen Strategi Pemajuan Kebudayaan Desa:
Salah satu hasil utama dari lokakarya ini adalah dokumen perencanaan kebudayaan desa yang bisa menjadi acuan pembangunan desa berbasis budaya.
5) Pentas Budaya dan Pameran Hasil Karya Masyarakat:
Kegiatan ini menjadi sarana untuk menampilkan hasil dan potensi budaya kepada masyarakat luas.
Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Pemajuan Kebudayaan Desa
Pemajuan kebudayaan tidak dapat berjalan sendiri tanpa kolaborasi dan sinergi antara masyarakat dan pemerintah. Dalam hal ini:
- Pemerintah desa dapat mengalokasikan dana desa untuk kegiatan budaya, mendorong pendirian sanggar seni, dan menyusun peraturan desa yang mendukung pelestarian budaya.
- Pemerintah daerah dan pusat berperan dalam memberi dukungan teknis, regulasi, hingga promosi budaya lokal ke tingkat nasional bahkan internasional.
- Masyarakat adalah ujung tombak. Mereka yang memiliki, menjalankan, dan meneruskan budaya harus aktif berpartisipasi dalam setiap proses pengembangan kebudayaan desa.
Langkah Strategis untuk Masa Depan Budaya Desa
Agar budaya desa tidak hanya lestari tetapi juga relevan, berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Integrasi budaya dalam pendidikan desa – Mengajarkan budaya lokal sejak usia dini.
2. Kolaborasi antar desa budaya – Berbagi pengalaman dan sumber daya antar desa untuk memperkuat jejaring budaya.
3. Pemanfaatan teknologi digital – Menyebarkan budaya melalui platform digital seperti media sosial, website desa, dan marketplace produk budaya.
4. Peningkatan kapasitas SDM budaya – Melatih generasi muda untuk menjadi duta budaya, seniman muda, dan pelaku ekonomi kreatif.
5. Festival budaya tahunan – Menjadi ajang promosi sekaligus penguatan identitas budaya desa.


Penutup: Saatnya Desa Menjadi Pusat Kebangkitan Budaya Bangsa
Budaya bukanlah masa lalu yang tertinggal, tetapi jembatan menuju masa depan yang berakar. Dengan adanya Lokakarya Pemajuan Kebudayaan Desa, kita membuka ruang dialog, penciptaan, dan kolaborasi untuk memastikan budaya desa tetap hidup, tumbuh, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
Saatnya kita memandang desa bukan sekadar wilayah administratif, tapi sebagai pusat kreativitas, warisan, dan inovasi budaya. Dengan strategi yang tepat, desa-desa di Indonesia bisa menjadi kekuatan besar dalam membangun peradaban bangsa yang berakar kuat dan berpandangan jauh ke depan.