Desa Bedingin terkenal sebagai salah satu pusat industri genteng di Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo. Dimana mayoritas warganya bekerja sebagai pengrajin genteng. Usaha ini merupakan warisan dari nenek moyang yang turun-temurun hingga sekarang. Dulunya, pengrajin genteng di Desa Bedingin hanya ada beberapa, namun lama kelamaan warga lainnya tertarik untuk ikut membuat hingga jadilah seperti sekarang ini, hhampir seluruh warganya bekerja sebagai pengrajin genteng. Bahkan apabila kita berkunjung ke Desa Bedingin, sejauh mata memandang yang terlihat adalah genteng tanah liat yang sedang dijemur di halaman rumah warga.
Bahan baku dari pembuatan genteng adalah tanah liat, yang seharusnya khusus digunakan untuk membuat genteng agar hasil yang diperoleh maksimal, genteng tidak mudah retak ataupun pecah. Para pengrajin di Desa Bedingin dulunya mendapatkan tanah liat dari dalam desa sendiri, namun seiring berjalannya waktu, bahan baku yang ada di Desa Bedingin menipis sehingga mengharuskan para pengrajin untuk mencari dan mendatangkan bahan baku dari desa lain di sekitar Bedingin.
Pada zaman dahulu, proses pembuatan genteng masih manual, 100% memanfaatkan tenaga manusia. Namun sekarang ini proses pembuatannya ada yang sudah menggunakan bantuan mesin, seperti pada proses penggilingan. Proses pembuatan genteng dimulai dengan proses pencucian yang dilanjutkan dengan proses pendiaman selama satu minggu. Tanah liat yang sudah didiamkan selama satu minggu diinjak-injak dan digiling menggunakan mesin penggiling. Tanah liat yang sudah siap cetak kemudian dicetak hingga membentuk genteng dan selanjutnya di-press menggunakan mesin. Setelah itu genteng dijemur di bawah sinar matahari. Lama proses penjemuran tergantung pada intensitas sinar matahari. Apabila sinar matahari sedang terik-teriknya, proses penjemuran dapat dilakukan hanya dalam satu hari, namun jika tidak, proses penjemuran harus dilakukan lebih dari satu hari. Tahapan yang terakhir yaitu pengovenan. Genteng dioven selama kurang lebih 2 hari 2 malam. Setelah itu genteng siap untuk dipasarkan.
Salah satu pengrajin genteng di Desa Bedingin adalah Bapak Lamidi. Di tempat beliau genteng yang diproduksi ada beberapa jenis, yaitu genteng press kotak, press bulat, press mantili, press garuda, dan lain-lain. Harganya sendiri berkisar dari Rp 1.200 – Rp 1.800 / pcs. Genteng hasil produksi biasanya dipasarkan melalui tengkulak ataupun dari mulut ke mulut. Sejauh ini produk genteng Bapak Lamidi sudah dipasarkan sampai kota-kota di sekitar Ponorogo seperti Madiun, Ngawi, Magetan, dan Nganjuk.